Pertamina Abaikan Organisasi Wartawan PALI, Kegiatan Diam-Diam Picu Kekecewaan

Berita Utama85 Dilihat
Poto ilustrasi 

PALI, info86.co.id– Langkah PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Pendopo Field dan Adera Field dalam menggelar kegiatan “Local Community Leaders Program 2025” dinilai mencederai prinsip keterbukaan informasi dan kemitraan yang sehat dengan insan pers di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.

Tanpa adanya pemberitahuan resmi ataupun koordinasi, perusahaan pelat merah itu secara sepihak memilih peserta dari kalangan wartawan dan ormas yang diikutsertakan dalam kegiatan tersebut, tanpa melibatkan ataupun menghargai keberadaan organisasi wartawan dan organisasi perusahaan media yang selama ini turut mengawal aktivitas perusahaan.

Kegiatan yang berlangsung pada Senin pagi, 9 Juni 2025, dilaksanakan secara tertutup oleh pihak Pertamina Pendopo Field dan Adera Field. Para peserta wartawan yang diikutsertakan dipilih langsung oleh pihak perusahaan, tanpa transparansi dan tanpa membuka ruang komunikasi dengan organisasi-organisasi pers yang sah di Kabupaten PALI.

Sejumlah organisasi wartawan besar di PALI mengaku tidak menerima informasi apapun mengenai kegiatan tersebut. Kekecewaan pun mengemuka. Mereka menilai sikap sepihak ini mencerminkan arogansi perusahaan pelat merah terhadap dunia pers lokal.

BACA JUGA  Dugaan Penyalahgunaan Dana Ganti Rugi, Kades Tanah Abang Jaya Disorot

Joko Sadewo, SH, MH, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) PALI, mengaku tak tahu-menahu soal kegiatan tersebut.
“Tidak ada pemberitahuan baik secara lisan maupun surat resmi. Pihak Pertamina sekarang lebih memilih bertindak slonong boy setiap ada kegiatan,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Eddi Saputra, C.IJ, Ketua Pro Jurnalismedia Siber (PJS) PALI. Menurutnya, kegiatan ini terkesan tertutup dan tidak mengindahkan prinsip kemitraan.
“Kalaupun diundang, saya pribadi tidak akan ikut karena saya sudah UKW dan dinyatakan kompeten. Tapi organisasi kami punya anggota, seharusnya ada penghargaan terhadap mitra,” ujarnya.

Ditambahkan Eddi, Kegiatan pembekalan atau pelatihan yang menyasar masyarakat dan wartawan seharusnya mengedepankan prinsip transparansi dan keterbukaan, apalagi menyangkut wilayah kerja perusahaan yang berada di tengah masyarakat. “Jelas Organisasi wartawan di PALI merasa diperlakukan hanya sebagai objek formalitas oleh perusahaan, bukan sebagai mitra strategis yang turut membantu menjaga citra dan kelangsungan aktivitas perusahaan di daerah ini.”timpal nya.

BACA JUGA  GEGER! Isu Penutupan PT PNM Mekaar Cabang Penukal Ternyata HOAX – Pimpinan Angkat Bicara!

Dedek Apriadi, Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) PALI, juga menegaskan tidak ada pemberitahuan dari pihak Pertamina Adera Field maupun Pendopo Field. Pernyataan senada disampaikan pula oleh Heru Martin, Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) PALI yang mengatakan bahwa Pertamina tampaknya hanya memilih-milih media tertentu untuk diberi akses informasi.

“Pertamina di PALI sekarang memang terkesan tidak terbuka dan tidak adil dalam bermitra dengan rekan-rekan wartawan yang bertugas di Kabupaten PALI” keluh Heru Martin.

Masi kata Heru. Sikap tertutup PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Pendopo Field dan Adera Field dalam pelaksanaan program pembinaan lokal ini menjadi catatan kelam bagi relasi perusahaan dengan dunia pers. Padahal, kemitraan yang sehat dengan insan media adalah bagian dari tanggung jawab sosial dan bentuk penghargaan terhadap kebebasan informasi. Jika pola komunikasi seperti ini terus dipertahankan, maka bukan tidak mungkin kredibilitas Pertamina di mata publik PALI akan terus merosot.

Upaya konfirmasi kepada Indrika Eko Sriatini, PIC Media Pertamina Pendopo Field, hingga berita ini diterbitkan belum membuahkan hasil. Tak ada balasan dari pesan WhatsApp yang dikirimkan redaksi terkait kriteria pemilihan wartawan dalam kegiatan tersebut. Hal ini memperkuat kesan bahwa pihak Pertamina memang sengaja menutup diri dari komunikasi terbuka dengan komunitas pers di Pali.

BACA JUGA  POLRES PALI DIBANJIRI KARANGAN BUNGA DARI MASYARAKAT PALI

Sukeri, mantan pejabat Humas Relation Pertamina Pendopo Field, saat dimintai tanggapan juga tampak tidak mengetahui siapa yang memilih nama-nama peserta wartawan yang diundang.
“Saya tidak tahu. Nama-nama wartawan yang diikutkan dalam kegiatan itu bukan saya yang pilih. Informasi peserta juga saya tidak pegang. Bahkan PIC Media pun bukan penentu peserta,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut memang bertajuk Pertamina Local Community Leaders Program 2025 – Zona 4, dengan jumlah peserta mencapai 90 orang termasuk internal perusahaan.
Tujuan kegiatan ini, menurutnya, adalah menciptakan situasi sosial yang kondusif guna mendapatkan “social license to operate” yang berdampak langsung pada kelancaran operasi hulu migas. (R95)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *