PALI info86.co.id– Kemarahan warga Dusun Jerambah Besi, Desa Karta Dewa, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, memuncak pada Rabu dini hari, 27 Mei 2025. Dua unit truk tronton bermuatan batu bara milik PT BSE dihentikan secara paksa oleh warga saat melintasi kawasan dusun mereka.
Insiden ini terjadi ketika sebagian besar warga masih terlelap. Namun, suara bising dan getaran dari kendaraan berat membangunkan mereka. Merasa gerah dengan kejadian yang terus berulang, warga langsung menghentikan laju truk dan mempertanyakan tujuan sopir. Para pengemudi berdalih bahwa mereka tidak mengetahui jalur resmi menuju pelabuhan Jeti milik PT EPI.
Sayangnya, alasan tersebut tidak dapat meredam kemarahan warga. Pasalnya, insiden serupa telah terjadi berkali-kali. Truk-truk batu bara dengan beban puluhan ton kerap melintasi jalan desa yang semestinya tidak dilalui kendaraan berat. Dampaknya terasa jelas: infrastruktur desa rusak parah, jembatan dalam kondisi mengkhawatirkan, dan ketenangan warga terusik.
“Kami sudah berkali-kali menyampaikan ke perusahaan dan pemerintah. Jalan di dusun ini tidak dirancang untuk kendaraan sebesar itu. Jembatan yang ada pun kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Kami hanya ingin dusun ini tetap aman dan tidak rusak karena aktivitas perusahaan,” ujar salah satu tokoh masyarakat dengan nada kesal.
Warga menilai, baik perusahaan tambang maupun pengelola transportasi batu bara tidak menunjukkan itikad baik dalam menyikapi keluhan mereka. Hingga kejadian terbaru ini, belum ada tindakan tegas yang diambil pihak terkait.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Kabupaten PALI menyatakan bahwa pihaknya telah berulang kali memperingatkan perusahaan agar tidak menggunakan jalur terlarang untuk angkutan batu bara.
“Kami telah beberapa kali memanggil perwakilan perusahaan. Mereka harus menindak kendaraan yang melanggar jalur yang sudah ditetapkan. Kalau tidak ada tindakan, masyarakat yang akan terus menjadi korban. Terlebih jika truk besar melintas di wilayah pemukiman, risikonya sangat tinggi,” jelas perwakilan Dishub melalui pesan WhatsApp.
Kini, warga Jerambah Besi menuntut aksi nyata. Mereka tidak ingin sekadar menerima janji. Harapan mereka sederhana: lingkungan yang aman, jalan yang layak, dan perhatian serius dari pihak perusahaan serta pemerintah terhadap keselamatan mereka.(Red/sr95)